Dengan data tersebut Kampung Media Instan Poto Tano
menganalisa usaha yang aktif dan pasif, dari hasil analisa tersebut diperoleh
lagi data sebagai berikut :
1.
Usaha produksi makanan yang berjumlah 22 orang
yang aktif 10 orang ada 12 orang yang pasif
2.
Bengkel sepeda motor yang berjumlah 5 orang yang
aktif 4 orang ada 1 orang yang pasif
3.
Warung makan yang berjumlah 3 orang yang aktif 3
orang atau semua aktif.
Dari hasil analisa ini Kampung Media Instan Poto Tano
mencari permasalahan yang dihadapi :
a.
Untuk produksi makanan yang pasif 12 mengemukakan
masalahnya sebagai berikut :
-
Pemasaran yang masih sangat terbatas
-
Jenis produk yang ditawarkan kualitasnya rendah
karena mudah basi atau rusak
-
Kemasan yang masih kurang hygenis
b.
Untuk bengkel yang pasif 1 orang dengan masalah
:
-
Masih kurangnya kemampuan dalam bidang
perbengkelan
-
Masih terbatasnya peralatan yang dimiliki
Derdasarkan permasalahan diatas maka Kampung Media Instan
Poto Tano mendiskusikan dengan Kampung Media Mesra Seteluk dan Kampung Media
Serambi Brang Rea untuk mencari jalan keluar permasalahan ini sehingga
menghasikan hal-hal sebagai berikut :
Pemasaran produk yang masih terbatas :
a.
Mencari mitra kerja sesai dengan produknya
b.
Mencari tenaga marketing yang kempeten
c.
Melakukan promosi melalui Kampung Media atau
media lain
d.
Mengadakan pelatihan teknik pemasaran oleh
Kampung Media
Jenis produk yang ditawarkan masih rendah :
a.
Mengadakan pelatihan tentang kualitas produk dan
pengawetan makanan
b.
Mengadakan pelatihan untuk memproduksi makanan
yang tahan lama
c.
Membuat produk makanan lain yang lebih awet dari
sebelumnya
Kemasan yang masih kurang hygenis :
a.
Mengadakan alat kemasan elektrik
b.
Membuat kemasan dan merek dengan sablon
Kurangnya kemampuan dalam bidang perbengkelan :
a.
Mengadakan dan memfasilitasi pelatihan
perbengkelan
b.
Memberikan motivasi dan dorongan untuk terus
berusaha dibidang perbengkelan
Masih terbatasnya peralatan yang dimiliki :
a.
Membantu membuat
proposal pengadaan peralatan perbengkelan
b.
Mengadakan peralatan secara kelompok atau
patungan
Dari permasalahan dan jalan keluar diatas maka Kampung Media
Instan Poto Tano berdiskusi dengan Kepala Desa Poto Tano (Muawiyah) dan langsung melaksanakan kegiatan tersebut sebagai pilot projek dan
saat ini sedang berjalan untuk :
1.
Membuat Komunitas usaha yang disebut dengan
Kampung Usaha di desa Tambak Sari dengan melakukan langkah :
-
Membuat Taman Desa dengan menanam Pohon Waru dan kios sebagai
tempat singgah orang yang keluar masuk Kabupaten Sumbawa Barat .
-
Menanam berbagai macam sayur untuk dikemas
secara baik sebagai usaha pilihan untuk menggatikan produksi makanan yang cepat
basi dan rusak.
2.
Memotivasi dan memberikan pelatihan-pelatihan
usaha :
-
Pengolahan rumput laut (membuat dodol rumput
laut)
-
Membuat dodol ketan
-
Membuat kripik tempe
-
Membuat rempeyek
Kampung Media Instan Poto Tano akan terus membantu
pemerintah untuk mengembangkan usaha skala kecil dengan 4 Konsep :
1.
Membantu masyarakat untuk menemukan sumber
peluang usaha yang ada sesuai dengan potensi desa atau wilayah.
2.
Membantu masyarakat untuk menemukan sektor yang
tepat untuk dijadikan usaha sesuai dengan minat, bakat, keterampilan,
pengetahuan hobi dan lain-lain
3.
Terus memberdayakan masyarakat untuk
mengembangkan produknya sehingga mempunyai nilai jual yang lebih baik
4.
Mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan untuk mencari kekuatan, kelebihan, kelemahan dan kekurangan
sehingga akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan kedepan.
Semoga Bapak Gubernur berkenan membaca tulisan ini sehingga
kita mempunyai sumbangsih kepada masyarakat meskipun hal ini sangat kecil. Saya
sangat berharap tulisan ini mendapat direspon yang positif dan kita wujudkan tulisan menjadi usaha untuk memberdayakan masyarakat. Cita-cita kami adalah Membuat Kampung Usaha seperti kita mensukseskan Kampung Media.(Masyhuri/uyik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar